Doa merupakan permohonan atau permintaan hamba kepada Allah SWT dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Doa adalah inti ibadah yang melaluinya Muslim menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Doa sebagai pernyataan kelemahan Muslim di hadapan Allah dan cara untuk mengingat-Nya. Doa juga senjata Muslim, tiang agama, cahaya langit dan bumi.
Doa dibutuhkan setiap orang dalam kehidupan guna menghilangkan rasa cemas dan menumbuhkan harap kepada Yang Maha Pemurah. Bukankah berharap kepada makhluk, betapapun kuat dan berkuasa, seringkali tidak mendatangkan hasil. Hanya Allah yang mampu memberikan hasil.
Allah berfirman, ''Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu.'' (QS 35: 13-14).
Dalam Alquran diisyaratkan bahwa terkabulnya doa terkait dengan kesungguhan Muslim dalam berdoa. Dan tidak terkabulnya doa, boleh jadi karena yang bermohon kepada Allah belum dinilai benar-benar berdoa.
Firman Allah SWT, ''Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.'' (QS 40:60).
Konsistensi Muslim menjalankan Islam menentukan terkabulnya doa. Orang yang terlibat dengan hal yang haram doanya tidak dikabulkan Allah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Seorang laki-laki yang telah jauh perjalanannya, berambut kusut, penuh dengan debu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit, dan berkata, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku', sedangkan makanan, minuman, dan pakaiannya haram, serta dikenyangkan dengan barang haram, maka bagaimana akan dikabulkan permintaannya (doanya).'' (HR Muslim).
Pengabulan doa oleh Allah terkait dengan iman dan pengakuan seseorang atas keesaan-Nya. Ini harus disertai dengan keyakinan bahwa Allah akan memilih yang terbaik untuk dirinya.
Allah berfirman, ''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.'' (QS 2:186).
Allah tidak menyia-nyiakan doa hamba-Nya, tetapi boleh jadi Dia memperlakukannya seperti seorang ayah kepada anaknya. Sekali memberi sesuai permintaannya, dan kali lain diberinya yang lain. Tetapi, tidak jarang Allah menolak permintaan hamba-Nya dan memberi sesuatu yang lebih baik pada masa mendatang. Kalau tidak di dunia, maka di akhirat kelak.
Muslim tidak boleh beranggapan doa yang tidak dikabulkan sebagai kemurkaan Allah, tetapi keagungan rububiyah-Nya. Dia tidak hanya ingin membuat manusia rela, tetapi menghendaki yang lebih baik baginya. Ketulusan, prasangka baik, percaya penuh kepada Allah, dan kebenaran janji-janji-Nya, merupakan kunci dikabulkannya doa. Jangankan Muslim yang tulus, setan pun dikabulkan Allah doanya ketika memohon dipanjangkan usia hingga hari kebangkitan. Wallahu a'lam.
republika
smga bermanfaat gan n sis,,,maaf klo repost atau copas..an hanya ingin berbagi .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar