Sejarah Pertempuran Kuno Thermopylae (Sparta vs Persia)

Minggu, 30 Januari 2011

ernah nonton film 300? Film itu diangkat dari komik grafis yag terinspirasi dari pertempuran kaum Sparta (Spartan) dengan Persia. Sparta adalah kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota Laconia dengan kota terpenting Peloponesus di tepi Sungai Eurotas.

Negara kota ini didirikan oleh orang-orang Doria yang mengalahkan Laconia dan Messenia dan pada perkembangannya menjadi sangat kuat dan berkuasa.

Pada abad 7 SM, Sparta merupakan pusat kesusastraan namun sesudah tahun 600 SM ilmu kemiliteran yang lebih ditonjolkan. Anak-anak dari golongan berkuasa (Spartiate) dilatih menjadi militer.

Di bawah golongan militer adalah golongan perioeci (tukang dan pedagang) dan helot (budak-budak). Hanya kaum Spartiate yang memiliki hak hukum dan hak sipil.


film 300

Pertempuran Thermopylae adalah suatu pertempuran pada 480 SM antara aliansi negara-kota Yunani melawan invasi Kekaisaran Persia yang berlangsung di celah Thermopylae di Yunani tengah.
Walaupun jauh lebih sedikit jumlahnya, pasukan Yunani berhasil menahan Persia selama tiga hari pada pertempuran yang dianggap sebagai salah satu pertahanan terakhir paling terkenal ini.
Sejumlah kecil pasukan yang dipimpin oleh Raja Leonidas dari Sparta menghalangi satu-satunya jalan yang dapat dilalui oleh pasukan besar Xerxes I dari Persia.
Setelah tiga hari pertempuran, seorang penduduk lokal bernama Ephialtes berkhianat dengan membongkar jalur rahasia melalui pegunungan yang dapat dilalui untuk menembus garis pertahanan Yunani.
Pasukan Persia berhasil menguasai celah tersebut dengan menderita kerugian yang sangat besar, tak seimbang dengan kerugian yang diderita pasukan Yunani.


Thermopylae, Yunani

Pihak-pihak yang terlibat
1. Negara kota Yunani

Yunani Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung kurang lebih seribu tahun dan berakhir dengan munculnya agama Kristen. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa.
Istilah “Yunani Kuno” diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada zaman kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, Siprus dan Kepulauan Aegean, pantai Aegean dari Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal dengan Magna Graecia), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Colchis, Illyria, Thrace, Mesir, Cyrenaica, selatan Gaul, timur dan timur laut Semenanjung Iberia, Iberia dan Taurica.
Peradaban Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.


2. Persia Achaemenid
Kekaisaran Akhemeni (Bahasa Persia Kuno: Hakh?manishiya) (559 SM hingga 338 SM) adalah kekaisaran Persia pertama yang memerintah Iran dan negara-negara sekitarnya (Afganistan, Pakistan, Turki Barat, Irak, Arab Saudi Utara, Palestina, Yordania, Israel dan Lebanon.
Luas kekaisarannya diperkirakan seluas 7,5 juta km persegi. Nama Akhemeni berasal dari pendiri kekaisaran ini Akhemenes, tetapi teori ini diperdebatkan oleh para sejarawan hingga hari ini.
Raja-raja besarnya, Kurosh (Cyrus) dan Daryavaush (Darius) selalu menyebut diri dengan penuh kebanggaan sebagai keturunan Hakh?manish (Akhemenes), leluhur mereka.
Akhemeni pada mulanya adalah sebuah negeri naungan Kekaisaran Media, tetapi negeri ini berkembang dan berhasil menumpas dan mengakhiri hegemoni Media. Kekaisaran Akhemenid kemudian berkembang hingga ke Mesir dan menaklukkan hampir semua jajahan Yunani. Namun begitu, kekaisaran Akhemenid diakhiri Alexander Agung dari Yunani.
Di bahasa Inggris dinasti mereka disebut Achaemenid, disadur dari istilah Yunani Αχαιμενιδης (Achaemenides), artinya ‘keturunan Achaemenes’.

Komandan

1. Leonidas

Illustrasi

Leonidas (ejaan Inggris: [li???nid?s],[1] Yunani: Λεων?δας; “anak Lion”) adalah raja Sparta ke-17 dari dinasti Agiad, salah seorang anak dari Raja Anaxandridas II dari Sparta, yang dipercayai sebagai keturunan dari Heracles karena kekuatan dan keberaniannya. Tanggal lahir Raja Leonidas tidak diketahui, namun ia diperkirakan meninggal di Pertempuran Thermopylae pada bulan Agustus, 480 SM.

Leonidas merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Dorieus dan adiknya bernama Cleombrotus, yang sempat memimpin kekuasaan selama beberapa saat setelah kematian Leonidas, sebelum akhirnya digantikan oleh Paunsanias, anak Cleombrotus.

Leonidas naik tahta menggantikan Cleomenes I, sekitar tahun 489 atau 488 SM. Ia menikah dengan anak Cleomenes, Gorgo. Namanya menjadi terkenal akibat perannya di pertempuran Thermopylae.

2. Xerxes

Illustrasi

Xerxes yang Agung, juga dijuluki Xerxes I dari Persia, (bahasa Persia Lama: Xšay?rš?) adalah Raja Persia (bekuasa dari tahun 485–465 SM) dari dinasti Akhemenid. Xerxes adalah putra dari Darius I dari Persia dan Atossa, putri Cyrus yang Agung.

Korban Jiwa Selama Pertempuran
* 300 Sparta
* 900 Helot
* 700 Thespiae
* 400 Theban
* 20000 persian
Jumlah menurut Herodotus. Lainnya tak diketahui

Beberapa pasukan di pihak Yunani harusnya terluka parah pada hari-hari pertama pertempuran karena tidak satu pihakpun dapat memenangi suatu pertempuran tanpa adanya kerugian.
Herodotus juga tak menyatakan berapa banyak pihak Theban yang tewas sebelum penyerahan mereka diterima. Walaupun jumlah yang dinyatakan Herodotus tak tepat seperti standar sekarang, ia menampilkan angka-angka tersebut tanpa apologi yang umumnya digunakannya jika ia mendengar sesuatu dari orang lain, yang menandakan bahwa ia cukup mempercayai angka-angka tersebut.

Pertempuran Perang Persia diberi nama untuk lokasi mereka. Timeline berikut menunjukkan pertempuran besar dari Persia Wars (Perang Yunani-Persia) dalam urutan kronologis.

1. 502 SM - Naxos pemberontakan Ionia.

2. 500 SM - Pemberontakan Ionia di Asia minor.

3. 498 SM - Sardis. Persia dipimpin oleh Athena dan Aristagoras dengan sekutu menduduki Eretrian Sardis. Kota itu dibakar oleh orang-orang Yunani dan Persia dikalahkan. Ini adalah akhir dari keterlibatan Athena dalam pemberontakan Ionia.

4. 492 SM - Naxos. Persia menginvasi, penduduk melarikan diri, Persia membakar kota, tapi Delos diselamatkan.

5. 490 SM - Eretria. Persia di bawah Datis (kemudian dikalahkan di Marathon) menguasai kota dalam seminggu yang dibantu oleh pengkhianat. Penduduk diperbudak.

Asal Marathon : Konon, seorang Pheidippides berlari sekitar 25 kilometer, dari Marathon ke Athena, untuk mengumumkan kekalahan Persia. Pada akhir perjalanan ia meninggal karena kelelahan.

6. 481 SM - Liga Yunani melawan Persia, dengan Sparta yang bertanggung jawab atas tentara dan Athena dengan Angkatan Lautnya.

7. 480 SM - Pertempuran di Thermopylae.

8. 479 SM - Pertempuran di Salamis.

Peta pertempuran salamis

Perang Persia (492-449 SM) yang bertempur di darat dan laut. Pertempuran Salamis adalah pertempuran laut yang menentukan. Ini Perang Persia yang mengikuti Pertempuran Thermopylae.

300 Spartan dan sekutu bertahan dengan gagah berani, tetapi sia-sia melawan pasukan yang jauh lebih unggul dari Persia. Setelah Thermopylae, pasukan Persia berhasil menghancurkan Athena. Tapi saat Persia tiba, penduduk Athena telah diungsikan dan Yunani pemimpin pasukan militer untuk bersiap-siap mengepung Persia di Salamis.

Di antara komandan angkatan laut pasukan sekutu Persia adalah salah satu ratu yang terkenal dari sejarah kuno, Artemisia dari Halicarnassus.

Pada tahun 479 SM, Themistocles (sekitar 514-449 SM), seorang negarawan Athena, Athena armada yang ditempatkan di Salamis, pura-pura mundur, dan menarik angkatan laut Persia ke selat sempit di Salamis.

Disana, kapal Persia dan sekutu saling berhadapan dengan kapal Yunani. Persia digempur habis-habisan pada peretempuran laut ini yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Salamis. Akhirnya Persia dipaksa mundur.

Pertempuran Salamis adalah titik balik dalam Perang Persia dan menunjukkan supremasi angkatan laut Athena.

Pertempuran Plataea

Peta pertempuran Platea

Sebuah peta topografi, sungai, kota, dan jalan di sekitar Plataea, Yunani, menunjukkan rencana pertempuran Plataea, 479 SM, di antara orang-orang Yunani dan Persia di bawah Xerxes I selama invasi kedua Yunani oleh Persia. Yang menentukan kemenangan Yunani mengakibatkan hilangnya kontrol teritorial oleh Persia di Attica dan Boeotia.

0 komentar:

Posting Komentar

Labels

Followers

SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DI SINI