Manfaat Tidur malam hari

Kamis, 13 Januari 2011

mungkin setiap hari kita beraktivitas dan istirahat pada malam harinya, namun yang kita semua lakukan itu ada manfaatnya, tanpa kita sadari



Quote:
Jika seseorang tidak tidur pada malam hari maka hormon pertumbuhan dan hormon imunitasnya tidak akan muncul, dan hormon ini tidak bisa digantikan jika orang tidur saat siang hari.

Karena kedua hormon ini hanya muncul saat malam hari maka jika seseorang memiliki pola tidur yang terbalik yaitu tidur saat siang hari, pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuhnya akan terganggu = Manfaatnya tidur di malam hari

1. Memperbaiki metabolisme otak, karena meskipun organ lain beristirahat saat tidur tapi otak tetap aktif.
2. Sirkit neuron akan teraktivasi sehingga memori ingatan seseorang akan meningkat.
3. Mengonsolidasi memori yang baru didapatkan dan tetap mempertahankan memori yang lama.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, karena saat tidur tubuh melakukan detoksifikasi dengan cara menghancurkan toksin-toksin yang ada di tubuh
.
sebagai tambahan ane juga mw nambahin, manfaat tidur dengan mematikan lampu, silahkan disimak gan,,

Quote:

Manfaat tidur malam dengan mematikan lampu

tidur dengan lampu mati sangat baik buat kesehatan tubuh dan bisa mencegah beberapa penyakit serius seperti kanker payudara dan kanker prostat.

Tidur malam dalam kamar yang gelap benar-benar bermanfaat buat tubuh. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.

Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, bukan hanya menghemat energi tapi juga meningkatkan kesehatan tubuh. Maka itu tidur malam sambil nonton TV juga sangat tidak disarankan.

Praktisi kesehatan lainnya, Lynne Eldridge M.D yang juga penulis buku 'Avoiding Cancer One Day At A Time' juga menuliskan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Diduga faktor hormon melatonin yang banyak ditubuhnya karena penglihatan yang gelap membuatnya punya daya tahan tubuh yang lebih tinggi.

Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Peneliti menemukan ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan biologis yang mungkin mengarah ke kanker.

Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

"Orang-orang yang bangun di malam hari disarankan untuk tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena ini adalah mekanisme yang sensitif," ujar Dr Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa, seperti dikutip dari Dailymail.

Dr Rachel menambahkan bahwa ini adalah temuan terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan. Namun kini ia dan tim tengah menganalisa wilayah ini secara lebih mendetail. Hasil ini juga telah dilaporkan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics.


nih gan tambahan juga buat agan yang punya anak..


Quote:

Manfaat Tidur Malam Bagi Kecakapan Balita
Pada usia satu dan satu setengah tahun, balita yang waktu tidurnya lebih banyak di malam hari (daripada siang hari) lebih baik dalam berbagai bidang kecakapan daripada anak-anak yang tidak banyak tidur di malam hari.


Penemuan tersebut merupakan hasil penelitian longitudinal baru yang diselenggarakan oleh para peneliti di Universitas Montreal dan Universitas Minnesota.

Studi tersebut yang melibatkan 60 orang anak-anak berumur 1, 1-1/2 dan 2 tahun meneliti pengaruh tidur balita terhadap fungsi eksekutif. Pada anak-anak fungsi eksekutif termasuk kemampuan mengontrol impuls-impuls, mengingat, dan menunjukkan fleksibilitas mental. Fungsi eksekutif berkembang cepat pada usia antara 1 dan 6 tahun, tapi masih sedikit yang diketahui mengapa anak-anak tertentu lebih baik dari lainnya dalam memperoleh kecakapan-kecakapan ini.

"Kami menemukan bahwa tidur balita berhubungan dengan fungsi kognitif yang tergantung pada struktur otak yang berkembang cepat dalam dua tahun pertama kehidupan anak," jelas Annie Bernier yang merupakan profesor psikologi di Universitas Montreal yang mempimpin studi tersebut, seperti yang dikutip dari ScienceDaily (16/11/10). "Hal ini bisa saja mengimplikasikan bahwa tidur malam dalam masa balita memicu pergerakan aliran efek-efek saraf yang memiliki implikasi-implikasi terhadap kecakapan eksekutif nantinya."

Ketika anak-anak berumur 1 dan 1-1/2 tahun, para ibu mengisi buku harian tidur untuk tiga hari yang termasuk pola jam demi jam, tidur sebentar di siang hari, dan terbangun di malam hari. Ketika anak-anak tersebut berusia 1-1/2 dan 2 tahun, para peneliti mengukur kemampuan kecakapan anak-anak tersebut yang mencakup fungsi eksekutif.

Anak-anak yang banyak tidur di malam hari melakukan aktifitas-aktifitas tersebut lebih baik khususnya yang melibatkan kontrol impuls. Hubungan antara tidur dan kecakapan-kecakapan tersebut tetap ada bahkan setelah para peneliti mempertimbangkan faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, tingkat penghasilan, dan kecakapan kognitif umum anak-anak tersebut. Jumlah waktu balita terbangun di malam hari dan waktu total tidur tidak ditemukan memiliki hubungan dengan kecakapan fungsi eksekutif balita.

"Penemuan ini ditambahkan ke peneltian sebelumnya terhadap anak-anak usia sekolah yang menunjukkan bahwa tidur memainkan peran penting dalam perkembangan fungsi-fungsi kognitif yang lebih tinggi yang melibatkan korteks prefrontal otak," menurut ibu Bernier.

1 komentar:

Muhammad Adam Hussein, S.Pd mengatakan...

Kalau boleh tau sumber lengkapnya dimana ya saya ingin jadikan hasil penelitian tersebut sebagai referensi, makasih

Posting Komentar

Labels

Followers

SILAHKAN TINGGALKAN PESAN DI SINI